watch sexy videos at nza-vids!


Cerita Lucah Melayu XXX

 



Punggung Padat Awek Kolej Ketagih Dipancut

Saya kenal Varina ni waktu di Kolej dia. Varina ni student sebuah ipt kat sini. She is very nice, body dia memang type yang saya nak telan jer. tak der ler tinggi sangat. Tapi cute tu yang saya geram tu.

Kena lak pr dia bagus, saya pun layan elok ler. Dia bagi tau saya dia dancer kat kolej dia, well anak load lagi, ada Satria sebijik. Since dia jumpa saya, kitaorang selalu keluar makan-makan.

Masa tu saya dah agak budak ni memang nak kena ni. Gaya sensual dia memang saya pun tak tahan, beberapa peristiwa yang meyakinkan saya dia memang dah nak sangat, cuma saya jer yang cool lagi.

Tak der ler lebih-lebih, ayat mesti baik, kontrol dulu , cari waktu yang sesuai kan. Kena lak company saya setuju lak nak bagi tajaan sikit-sikit. So, saya ngan dia jadi rapat.

First time saya main ngan dia masa malam Dinner kolej dia. Masa tu, saya jadi wakil boss, as penaja majlis tu, so boss saya dijemput ler tapi dia tak dapat pergi ( rezki saya kot).

Sebab Dinner tu dibuat kat hotel kat sini, so saya awal-awal lagi dah booking satu bilik coz saya dah tekad by hook or by crook saya nak lanyak si Varina ni.

Malam tu saya pergi sorang jer coz Varina pegi dengan kawan-kawan kolej dia. Malam tu Varina duduk semeja dengan saya, dia dengan baju ketat belahan dada yang menonjolkan buah dada besarnya yang indah dengan skirt hitam pendek paras paha, menarik.

dan seksi. Dinner tu habis around jam 12, then lepas semua Vip balik, diorang ada Phase two lak. ( saya tau, masa saya student pun kitaorang selalu buat dinner camni).

Lampu-lampu warna warni mula berkelipan, tak berapa lama, suara musik disco berkumandang dan Dejayy mula berteriak, “Dancing time, guys ! “. Dan beberapa orang mula berjoget, Varina mula pegang dan tarik tangan saya untuk berjoget.

Ternyata hot juga budak ni, gerakan-gerakan tubuhnya benar-benar meransangkan (memang nak kena main budak ni). Beberapa kali dua bukitnya yang kental itu digeser dan digoyang-goyangkan di dadaku dengan sengaja.

Lebih kurang 1 jam kita berjoget, akhirnya kita stop dulu. Kita rest, borak-borak then minum-minum apa yang patut. Kemudian lagunya diganti jadi slow and romantic. Varina terus tarik saya ke tengah dewan.

Pinggang dan punggung nya membayang dengan indah di saat ia berjalan mendahuluiku. Nampak garis seluar dalam dan branya membayang dibalik pakaiannya yang ketat itu. Kurasakan halkumku bergerak menelan ludah.

Ketika berada di tengah dewan kuraih pinggangnya dan ia tersenyum manis sambil meraih tanganku yang lain dan menggenggamnya, sedangkan tangannya yang lain bertenggek di bahuku. Kami menari sambil saling bertatap mata, seolah berusaha menyelami hati masing-masing.

“Bagai mimpi” , bisikku perlahan. “Kenapa ? ” tanyanya sambil terus menatap wajahku. “Seperti mimpi rasanya, menari dengan gadis secantik you”. Varina hanya tersenyum. Kemudian Varina melepaskan genggamannya pada tanganku dan meletakkan kedua tangannya itu lembut di kedua bahuku.

saya pun pindahkan juga tanganku ke pingganggnya. Kutatap matanya dalam-dalam, kutarik rapat pinggangnya dengan kedua tanganku hingga bahagian bawah tubuh kami melekat. Tak lama kemudian Varina merebahkan kepalanya di dada atasku dan memeluk erat leherku dengan kedua tangannya.

Kami menari dengan berpelukan erat, mukaku merapat pada kepalanya sehingga dapat kuhirup harum bau rambutnya. Kurasakan sesuatu dari dalam tubuhku bergerak naik, rasa hangat menjalar di dalam tubuhku, naik ke kepalaku.

Api berahi mulai menguasai otak dan tubuhku. Kedua tanganku bergerak turun dari pinggangnya menuju ke kedua punggung nya yang padat. Varina tidak bereaksi. Kami terus menari. Semakin lama saya rasakan sesuatu di bahagian bawah tubuhku semakin lama semakin menegang.

saya sedikit was-was karena saya yakin Varina boleh merasakan sesuatu yang semakin menunjal-nunjal perutnya. Tetapi Varina tetap tidak menunjukkan suatu reaksi yang negatif. (ada can ler ni).

Akhirnya tanganku dengan lembut meramas-ramas punggung nya. Tak lama kemudian Varina menurunkan kedua tangannya ke pinggangku, menarik erat pinggangku, sehingga saya merasakan batang penis ku yang semakin mengeras itu semakin tergesel denagan perutnya di saat kami bergerak menari.

Tak tahan lagi kudongakkan wajahnya yang tersandar di dadaku, Varina hanya menatapku tanpa reaksi, perlahan ku turunkan wajahku, bibirku mendekati bibirnya, perlahan kukecup bibirnya dengan ciuman ringan.

Kutatap lagi wajahnya, kulihat matanya sedikit terpejam, kukecup lagi bibirnya, kali ini kubiarkan bibirku menempel lama sedikit. Bibir Varina bereaksi, kepalanya bergerak sedikit. Kesempatan itu tak kubiarkan, kucium bibirnya dengan sebuah french kiss yang dalam, bibir Varina membalas ciumanku dengan hangat, kami saling mengulum dan melumat bibir kami masing-masing.

Kami seakan lupa dengan sekeliling kami, namun tak ada yang perlu dirisaukan karena suasana suram seperti ini semua orang tak ambil peduli hal orang lain. Masing-masing dengan keadaannya sendiri.

Ciuman kami semakin erat, perlahan kuselipkan lidahku ke dalam mulutnya mencari lidahnya, Varina menyambut lidahku dengan gerakan lidah di dalam mulutnya. Perlahan dengan kemas tapi lembut saya mula meramas-ramas lagi daging punggung nya yang pejal, sesekali menyelitkan jemariku untuk merasai alur dibelakangnya dengan tanganku.

Varina mengalihkan tangannya dari pinggangku kembali ke leherku dan menariknya lebih erat lagi. Akhirnya saya melepaskan tautan bibirku. Varina mengeluh perlahan, saya lihat matanya semakin terkatup seolah tidak mempedulikan keadaan sekeliling lagi.

saya cium tengkuknya yang putih, yang dipenuhi dengan bulu-bulu halus dan tanganku mula mencari tetek nya. Waktu saya mula meramas lembut tetek nya, Varina cuma menggeliat senang di pelukanku, dan dia semakin menggesel-geselkan perutnya ke celah kelangkanmgku.

Sesaat kemudian, dia berbisik, “Zack, please. ! “. Perlahan antara sedar dengan tidak, dalam kesuraman lampu Grand Ballroom tersebut, dan kelembutan irama romantis yang mendayu saya bawa Varina keluar sambil memeluk erat pinggangnya.

Di dalam lif, saya sandarkan Varina ke dinding lif yang eksklusif itu, dan sekali lagi saya merapatkan bibirku ke bibirnya yang lembut. Lidah kami bertaut erat dan sesekali menyelit antara satu sama lain.

Varina memaut erat leherku sementara tangan kiriku mula bermain di kedua bukitnya kiri dan kanan bergantian. saya merasa kedua puncak itu semakin besar dan pejal. Manakala tangan kananku menjalar di pahanya dan semakin naik ke atas perlahan demi perlahan dan mengcengkam kemas faraj nya yang dah mula basah itu dengan erat.

Varina mengalihkan bibirnya dari bibirku dan melepaskan keluhan panjang sambil tangannya semakin erat menarik leherku. Sampai di atas, ku bawa Varina ke bilik dan membaringkannya ke katil sambil tidak melepaskan bibirku yang bermain di seluruh mukanya.

Ku tenung mukanya dalam-dalam. Macam dah ada Green light, kumasukkan tanganku kedalam bajunya, kuelus lembut perlahan. Varina tetap diam, matanya terpejam-pejam. Akhirnya perlahan kulepaskan bajunya, kulihat branya yang hitam menutupi kedua bukitnya.

Kutelengkupkan tanganku pada branya. Bukitnya yang besar itu kusentuh dan kuraba dengan lembut. Tak puas saya menyentuh hanya dengan telapak tangan, perlahan kuusap punggung tanganku pada bukit daging yang terbuka.

Kudengar napas Varina semakin tak teratur dan suhu badannya semakin tinggi. Beberapa lama rabaan itu kulakukan, kemudian kumasukkan tanganku kedalam bra bagian kanan dan kukeluarkan pelan-pelan bukitnya.

Takjub mataku memandang, indahnya, tak terkatakan dengan kata-kata. Putingnya yang merah jambu kecoklatan jelas dengan bukitnya yang putih. Dengan lembut kukecup bukit itu. Kemudian kumasukkan lagi tanganku kedalam bra sebelah kiri dan kukeluarkan pelan-pelan bukit sebelah kiri.

Darahku berdesir, pemandangan begitu indah, begitu menggoda dan begitu mempesona. Perlahan kulepaskan branya, ah, saya tak tahan, Kudakap Varina, kucium bukit-bukitnya yang mengghairahkan itu. Kutempelkan kulitku pada kulitnya sementara terus kubelai bukit itu, punggung tanganku kugerakkan melingkari bukit itu kemudian dari puncak bukit ke lembahnya, ganti berganti.

Mulanya Varina hanya diam pasrah, tak lama kemudian kurasakan badannya mulai bergetar-getar, tahu-tahu tangannya memelukku erat dankemudian menempelkan bukitnya ke wajahku. Ku kulum dengan lembut puncak bukit Varina.

Varina mendesah halus dan getaran badannya semakin keras kemudian badannya tiba-tiba bergetar lembut dan diam tak bergerak dengan mata terpejam. Tak lama kemudian Varina membuka matanya, tersenyum padaku, kemudian mengelus-elus rambutku kemudian mengelus lenganku bahkan kulit dadaku.

Langsung kubuka bajuku, kusentuhkan kulitku dengan kulitnya, kami sama-sama bertelanjang dada, kurasakan sensasi yang luar biasa Perlahan kukecup bibirnya, ia membalas, saya pun mulai lagi menyentuhnya, merabanya dan mengelus seluruh permukaan kulitnya.

Tak terasa tanganku semakin kebawah, akhirnya tanganku mengelus betisnya, terus mengelus pahanya. Tubuhku kemudian bergerak menindihnya, kedua tangannya bergerak melingkari leherku, kembali kami berdua berciuman saling melumat bibir.

Kuciumi dagunya, kugigit perlahan, tangan kananku bergerak meremas dengan lembut tetek nya, bermain-main dengan tonjolan kecil di atasnya “Oh. Zackk. ” Bibirku kemudian bergerak menelusuri pipinya ke arah telinganya, kucium dengan lembut cuping telinganya kemudian kujilat belakang telinganya.

Varina merintih lirih, kedua tangannya meramas-ramas punggung ku. Bibirku kemudian bergerak turun menelusuri batang lehernya yang putih mulus itu, dan terus turun. turun. mencapai puting susunya, dengan hati-hati bibirku melumatnya selembut mungkin, karena saya tahu pada bagian inilah seorang wanita merasakan kenikmatannya yang terawal.

Rintihan yang keluar dari mulutnya semakin mengeras, bibirku kembali bergerak turun, kini menelusuri perutnya, menjilat pusatnya. Kemudian dengan perlahan kubuka skirtnya. Kutatap wajahnya, matanya terpejam dengan kepala sedikit mendongak ke samping, kedua tangannya mencengkam kemas cadar katil.

saya tolak skirtnya ke atas hingga terpampang dengan jelas di depan mataku keindahan tubuh bahagian bawahnya yang hampir telanjang itu. Pahanya begitu putih dan mulus, kedua betisnya ditumbuhi bulu-bulu halus.

saya tarik tubuh munggil itu ke hujung katil, saya duduk di antara kedua kakinya yang kugantungkan di atas kedua pahaku. Kuangkat kaki kirinya, Varina membuka matanya perlahan-lahan menatapku.

Sambil menatapnya kucium betisnya dan bergerak perlahan menelusuri ke atas, dan semakin ke atas. hingga di bagian dalam pahanya, terdengar erangan dari mulutnya, otot pahanya meregang. kugeser tubuhku mukaku tepat di depan lubang faraj nya.

Dan dibalik tipisnya triumph pink segitiganya, samar-samar kulihat bulu-bulu yang ditrim rapi. Saat kuusap segitiga tersebut, saya mendengar Varina mendesah, “Oh, Zack. Pleasee. ” saya tak tahan, skirt Varina kulepaskan.

Kuteruskan usapanku, desahan Varina semakin menjadi, akhirnya kumasukkan tangan kananku ke dalamnya dan menyentuh bulu-bulu serta lembah yang basah. Kugerakkan tanganku menyusuri lembah tersebut sehingga menyentuh clitoris nya, Varina menggeletar dan menjerit lirih.
Cite lucah Punggung Padat Awek Kolej Ketagih Dipancut

  • “Aah. ” Tak puas dengan satu tangan, penutup tubuh Varina yang terakhir saya buka, Varina mengangkat punggung nya untuk memudahkan gerakanku. Didepanku terpampang faraj nya yang indah, rambut halusnya berwarna coklat kehitaman.
  • Dengan ibu jari dan telunjuk kubuka lembah tersebut, terlihat bibir-bibir berwarna merah muda. Kemudian tanganku menyusuri bibir-bibir tersebut dengan lembut, Varina hanya mendesah. Tanganku menelusuri bibir-bibir tersebut kemudian ke clitoris nya, tiap kali tanganku menyentuk clitoris nya Varina hanya menggeletar dan mendesah.
  • Kulakukan hal ini berulang-ulang bahkan kugunakan kulit sepanjang lenganku untuk menyusuri bibir tersebut sampai suatu saat Varina menjadi liar, dia menarik kepalaku dan membenamkannya di faraj nya.
  • Karena tanganku tidak dapat digunakan sementara darahku sudah mengelegak, saya menggunakan mulut dan lidahku untuk menyusurinya. Ternyata Varina semakin menggila sampai kemudian faraj nya banjir, saat itulah Varina terdiam mengejang.
  • saya tak tahan, kulepaskan tangannya, kulepaskan seluruh pakaianku, kulepaskan seluar dalamku, sesuatu yang sudah menegang dari tadi dan berdiri mendongak ke atas bebas dari sarangnya. Kemudian kupeluk tubuhnya, kurasakan kehangatan tubuhnya, kutempelkan batang penis ku melintang di faraj nyat.
  • Kudakap erat tubuhnya, tak lama kemudian kurasakan getaran lembut tubuh Varina. Kukecup lembut bibirnya dan tanganku mulai lagi menelusuri setiap lekuk liku tubuh Varina. Varina memelukku, dan mulai kurasakan bibir-bibir faraj nya berdenyut-denyut memamah batang penis ku.
  • saya diam sejenak untuk bernafas kemudian kugeser-geserkan batang penis ku pada faraj nya, dia tergetar dan mulai turut menggerakkan punggung nya, beberapa saat kemudian kulepaskan ciuman pada bibirnya, kutatap wajahnya.
  • Butir-butir keringat mulai membasahi wajahnya, warna putih wajahnya sudah menjadi merah muda, matanya yang sayu menatapku, memancarkan sinar yang khas dari seorang wanita yang sudah di ambang penyerahan diri ke dalam gelombang samudera birahi.
  • Varina kemudian menarik wajahku dan mencium lembut bibirku. Sesaat kemudian ia menaikkan kedua lututnya hingga di sisi pinggangku, kedua tangannya memeluk pinggangku. Dan sesaat kemudian tanganku bergerak membimbing batang penis ku.

perlahan kudorong hingga bagian kepalanya menyentuh faraj nyaa. kutatap wajahnya, sedang menggigit bibir. Kugoyangkan sedikit menyibak belahan faraj nya. ia menahan napas. Ujung kepala batang penis ku kini kurasa sudah berada di tempat yang tepat, kulepaskan genggaman tanganku.

kudorong perlahan. Kukulum mulut Varina rapat. Mata Varina hanya terpejam-pejam dan dari kerongkonganya terdengar suara yang tidak jelas. Ketika baru kepala batang penis ku masuk, Varina hanya mencelikkan matanya seakan-akan sukmanya terbang entah kemana.

Varina kemudian menarik wajahku dan mencium lembut bibirku. Sesaat kemudian ia menaikkan kedua lututnya hingga di sisi pinggangku, kedua tangannya memeluk pinggangku. Dan sesaat kemudian tanganku bergerak membimbing batang penis ku.

perlahan kudorong hingga bagian kepalanya menyentuh faraj nyaa. kutatap wajahnya, sedang menggigit bibir. Kugoyangkan sedikit menyibak belahan faraj nya. ia menahan napas. Ujung kepala batang penis ku kini kurasa sudah berada di tempat yang tepat, kulepaskan genggaman tanganku.

kudorong perlahan. Kukulum mulut Varina rapat. Mata Varina hanya terpejam-pejam dan dari kerongkonganya terdengar suara yang tidak jelas. Ketika baru kepala batang penis ku masuk, Varina hanya mendelikkan matanya seakan-akan sukmanya terbang entah kemana.

Tapi bila kudorong untuk maju lagi, terasa seakan ada suatu selaput yang menyekat. saya diam sejenak, kulepas bibir Varina, saya konsentrat untuk maju mendesak rongga faraj nya.

Saat saya mendesak ke dalam, Varina menjerit lirih, kuku-kukunya mencengkam punggung ku dan kakinya mengejang menahan sakit, hanya pelukannya padaku semakin erat. Kutekan perlahan, seperempat dari bagian kepala batang penis ku mulai terbenam.

ia menahan napas. kutekan lebih dalam lagi. separuh dari bagian kepala kemaluanku melesak masuk. saya menahan napas. dengan lebih bertenaga kudorong kemaluanku untuk masuk lebih dalam lagi.

Ach ! Terdengar rintihannya ketika seluruh kepala kemaluanku sudah terbenam kedalam liang hangat faraj nya. Kuhela perlahan napasku, begitu ketatnya kurasakan ujung kemaluanku terjepit di dalam kemaluannya.

Kukecup bibirnya, ia membalas dengan penuh nikmat, wajahnya semakin berkeringat. Beberapa saat kami terdiam dalam keadaan itu. menikmati bagian awal dari gelombang lautan kenikmatan yang sedang menanti.

Kemudian kurasakan tangannya meramas punggung ku, bergerak turun ke bawah hingga berada di punggung ku dan menekannya perlahan. Kutahu maksudnya, kutekan perlahan batang penis ku. ah. kembali ia mendesah.

perlahan. teramat perlahan namun tanpa menghentikannya. kudorong batang penis ku untuk terus maju. sedikit demi sedikit batang penis ku masuk menerobos liang faraj nya yang sudah basah kuyup itu.

teramat perlahan. hingga akhirnya tak dapat maju lagi, hampir seluruh batang penis ku terbenam sudah, mungkin hanya terlebih setengah inci berada di luar. Kurasakan betapa ketatnya lubang faraj nya mencengkam batang penis ku Varina merintih.

kurasakan batang penis ku berdenyut-denyut. Kudengar dia merintih lagi, batang penis ku semakin bergetar-getar, dia pun semakin merintih. Kutarik dengan perlahan batang penis ku hingga tinggal bagian kepalanya yang masih tertinggal.

kutekan masuk kembali hingga terbenam keseluruhannya. kutarik kembali. kubenamkan lagi. demikian seterusnya secara perlahan-lahan. Dari wajahnya , sebagaimana diriku, kulihat ia betul-betul menikmati setiap inci dari batang penis ku yang keluar masuk menelusuri liang faraj nya perlahan-lahan.

Kukayuh batang penis ku dalam rentak yang sama, perlahan-lahan. Rintihan perlahan dari mulutnya semakin lama semakin mengasyikkan gerak keluar masuk batang penis ku. Kedua tangannya mula bergerak naik dari punggung ke belakangku.

Peluh mula membasahi tubuh kami, wajah Varina semakin memerah, kedua matanya setengah terpejam, bibirnya sebentar merekah. sebentar kemudian mengatup dan menggigit bibir. merintih. mendesah. Luar biasa ! Betapa indahnya pemandangan dari wajah seorang wanita yang sedang berpacu menuju ke puncak kenikmatan.

Dengan tanpa menghentikan kayuhan batang penis ku, kuatur kembali nafasku untuk meredakan tanda-tanda dari bagian bawah yang mula terasa. Kutarik batang penis ku hingga hampir terlepas, mungkin hanya tinggal setengah dari bagian kepalanya yang masih terbenam.

Kutekan masuk lagi, kuhentikan hingga hanya bagian kepalanya yang masuk. Kutarik kembali seperti semula. kutekan lagi. perlahan. hanya bagian kepala dari batang penis ku yang keluar masuk.

kupercepat sedikit. lebih cepat lagi. hingga menimbulkan suara kecipak yang serentak dengan rintihan-rintihan Varina. Begitu nikmatnya kurasakan kepala batang penis ku seolah diramas-ramas oleh faraj nya Kedua tangannya meramas-ramas rambutku, bahuku, menyelinap ke bawah dan kemudian mencengkam otot dadaku.

Tubuhnya mulai menggelinjang kesana sini, pinggangnya bergerak-gerak ke kanan, ke kiri, memutar, tak beraturan dan semakin lama semakin bergerak naik seolah ingin kembali membenamkan seluruh batang penis ku.

kuimbangi dengan lebih menaikkan bagian bawah tubuhku. kupertahankan kecepatan rentak keluar masukn batang penis ku. suara kecipak akibat gesekan kami berdua semakin terdengar. pinggangnya semakin terangkat, pada saat itulah kuselipkan tangan kiriku ke bawah punggung nya, serentak itu pula Varina mengangkat dan melingkarkan kedua kakinya pada pinggangku.

Kuhujamkan batang penis ku masuk hingga terhenti dan terbenam seluruhnya, Varina memekik lirih. kutekan lebih kuat lagi dan kutarik ke atas vagina nya, hingga kurasakan hujung batang penis ku menyentuh dasar paling dalam faraj nya.

Kubenam mukaku pada lehernya, Varina memeluk erat leherku, beberapa saat kami terdiam dalam keadaan seperti itu. Kemudian ku gesek-gesek hujung batang penis ku dengan dsar faraj nyaa.

tubuhnya menggeliat. dari mulutnya terdengar erangan. tak lama kemudian kurasakan dinding-dinding liang faraj nya mengemut kuat, satu tanda yang amat kukenal. Kuangkat kepalaku untuk menatap wajahnya. Wajahnya mendongak ke atas, kedua bola matanya sudah terbalik ke atas, mulutnya setengah terbuka memperlihatkan hujung lidahnya yang bergerak-gerak perlahan, kulit wajahnya yang putih itu sudah berubah merah padam.

Seperti yang sudah kuduga, ia sudah berada di depan pintu gelombang orgasme yang dinanti-nantinya. Kutarik perlahan batang penis ku untuk keluar, pantas Varina mencengkam belakang pahaku untuk menahan gerakanku.

Kuteruskan gerakan batang penis ku hingga tinggal bagian kepalanya yang terbenam. perlahan kusorong kembali. kutarik kembali. kusorong lagi. keluar masuk perlahan-lahan. kukerahkan tenagaku untuk menahan cengkaman tangannya yang semakin terasa menahan pahaku.

kemutan liang faraj nya semakin terasa. terdengar jeritan keras keluar dari mulutnya yang terbuka disertai kemutan yang sangat hebat dari liang faraj nya. kepalanya terangkat ke atas.

kuteruskan gerakan keluar masuk batang penis ku secara perlahan-lahan. kembali ia menjerit. kembali kurasakan kemutan yang berturut-turut dalam liang faraj nya. kepalanya semakin terangkat ke atas, tubuhnya melengkung ke depan, keselipkan tanganku ke bawah tubuhnya dan menopang kepalanya.

kugerakan terus batang kemaluanku secara perlahan-lahan. kujaga gelombang kenikmatan yang sedang melanda dirinya selama mungkin. dinding faraj nya terus menerus mengemut. jeritan dan rintihan silih berganti terdengar dari mulutnya.

seluruh bagian batang penis ku bagai diramas-ramas dan dikocok-kocok perlahan-lahan. aduh nikmatnya. , seluruh otot ditubuhku meregang. kuhujamkan dan kubenamkan seluruh batang penis ku sedalam-dalamnya. kurengkuh punggung nya serapat yang boleh.

Varina menyambut dengan menarik tubuh dan leherku sekuat-kuatnya dengan kedua tangannya. tubuh kami yang sudah basah kuyup dengan peluh kini lengket dan bersatu. batang penis ku bergetar dan berdenyut-denyut disambut dengan kemutan otot faraj nya.

jeritan-jeritan kenikmatannya semakin menjadi-jadi. dinding faraj nya terus menerus mengocok dan menghisap batang penis ku. sesuatu bergerak mendesak dari dasarku. bergerak naik ke atas melewati batang penis ku.

dan akhirnya batang penis ku bergetar hebat. Varina menjerit-jerit histeria. dan. bagaikan air bah lahar kenikmatan menyembur-nyembur. Varina menggigit bahuku sekuat-kuatnya. Akhirnya kejantananku luluh oleh kelembutan kewanitaannya.

Kami sama-sama terdiam dalam dakapan masing-masing. Varina terbaring lemas, saya juga lemas tapi batang penis ku belum sepenuhnya merunduk. Ketika saya menggerakkan badanku untuk merenggangkan badanku darinya, batang penis ku mengeras kembali.

Ternyata saya masih ingin kembali mengulangi sensasi tadi. Malam itu kami bersama beberapa kali lagi. Kebetulan besoknya adalah hari minggu. Bermacam teknik berasmara kuajar Varina. Sejak hari itu saya selalu main dengan Varina bila ada peluang. Well, she is a good partner.

Back to posts
Comments:
[2016-08-28] Munier :

Wechat id munier858(girl only)


Post a comment


1 | 67 | 316 | 873 | 1154320

CERITA KONGKEK
ROGOL
Melayu Boleh XXX
Cerita Lucah Melayu
Cerita Stim
Cerita Syok
Cerita Erotis
Cerita Lucah Teruk
Melayu Boleh
© 2014 - 2019 Cerita Melayu XXX